Sunday, 31 August 2014

Gerakan Tendangan dalam Tae Kwon Do

  Tendangan dalam tae kwon do dikenal dengan istilah Chagi. Tendangan diawali dengan gerakan mengangkat dan melipat lutut ke arah atas. Teknik ini dikenal dengan istilah Knee-Up (Knee=Lutut, Up=Atas/naik). Gerakan awal ini sangat berguna untuk menentukan arah sasaran tendangan yang ingin dicapai. Selain itu, teknik ini juga dapat digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan lawan (Blocking). Sebagai contoh, berikut ini adalah proses melakukan tendangan ke arah depan (ap chagi).

Proses Tendangan Ap Chagi

   Gerakan tendangan dalam tae kwon do menggunakan area di bawah mata kaki untuk melakukan serangan, antara lain; Punggung kaki, Pisau Kaki, Telapak Kaki, dan Tumit. Tendangan secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu Tendangan ke arah depan (Ap Chagi), seperti gambar di atas, dan Tendangan ke arah belakang (Dwit Chagi). Perbedaan kedua jenis tendangan ini terletak pada arah sasaran dan posisi tubuh ketika melakukan tendangan. Contoh tendangan ke arah belakang (dwit chagi) ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

Tendangan Belakang (Dwit Chagi)

Berdasarkan pada arah sasarannya, tendangan dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Tendangan ke arah bawah
2. Tendangan ke arah tengah 
3. Tendangan ke arah atas     

   Khusus dalam pertandingan pertarungan (Kyoruki), Tendangan ke arah bawah tidak diperkenankan karena termasuk dalam kriteria mencederai lawan sehingga akan mendapatkan peringatan bahkan penalty. Tendangan ke arah atas akan menghasilkan poin penilaian yang lebih tinggi daripada tendangan ke arah tengah karena arah sasaran atas lebih susah dicapai dan lebih fatal jika terkena serangan.

   Tendangan dalam tae kwon do sangat beragam dan membutuhkan teknik yang cukup tinggi untuk melakukannya. Selain itu, tendangan harus dilakukan dengan kecepatan dan kekuatan yang cukup untuk bisa menghasilkan serangan yang efektif. Faktor-faktor inilah yang menjadikan tae kwon do terkenal dengan ciri khas tendangan yang cepat, lincah, dan kuat. 


Baca juga:

Tuesday, 5 August 2014

Welcome to My Virtual Dojang

Terima kasih atas kunjungan anda ke blog ini

I'm Ready !!!
  Disini saya akan membagikan sedikit pengetahuan, cerita, teori, dan banyak hal menarik lainnya di seputar dunia per-Tae Kwon Do-an.
  Silahkan buka halaman demi halaman, posting demi posting dari blog ini untuk bisa lebih dalam menyelam di kolam pengetahuan Tae Kwon Do.
  Kalau masih kurang dalam, silahkan titipkan komentar, pertanyaan, saran dan kritik ataupun juga request info-info yang dibutuhkan.

Anggap aja blog ini sebagai Dojang (Tempat Latihan) virtual kamu...

Please Enjoy My Blog.





Salam Tae Kwon Do,

Gerakan Sabetan dalam Tae Kwon Do

  Sabetan dalam tae kwon do dikenal dengan istilah Chigi. Teknik Sabetan belum diberikan untuk penyandang sabuk putih tae kwon do. Teknik ini baru diberikan pada sabuk kuning (Geup IX) yaitu sabetan ke arah leher lawan. Sabetan dilakukan dengan mengayunkan tangan atau lengan atau siku ke arah sasaran yang dituju. Sebagian besar sabetan dilakukan ke bagian tubuh lawan yang lemah seperti area leher dan wajah, khususnya pada area hidung, pelipis mata, dan rahang atau dagu. Contoh gerakan sabetan ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

Sabetan dalam Tae Kwon Do - Sonnal Mok Chigi

  Dalam melakukan sabetan dibutuhkan kecepatan dan ketepatan pada sasaran. Jika dilakukan secara tepat pada titik-titik vital manusia, sabetan dapat secara singkat melumpuhkan lawan tanpa menciptakan bekas luka atau lebam yang terlihat. Sebagai contoh, sabetan pada area leher. Pada area ini terdapat banyak urat syaraf dan tulang belakang yang terhubung langsung dengan otak. Jika sabetan yang dilakukan tepat mengenai syaraf yang mengatur keseimbangan tubuh manusia tentu saja lawan yang mendapatkan serangan akan langsung ambruk walau tidak ada tulang yang terluka, retak atau patah. Kehilangan keseimbangan tubuh dapat memicu kehilangan kesadaran, bahkan jika dilakukan secara bertubi-tubi bisa mengakibatkan dampak yang lebih fatal. Oleh karena itu, serangan ke area berbahaya harus sangat hati-hati dilakukan. Walaupun seorang tae kwon do-in memiliki kemampuan untuk melakukan serangan berbahaya ini, namun hendaknya serangan yang fatal hanya dilakukan untuk membela diri dalam keadaan terdesak.

  Teknik Sabetan dapat dikombinasikan dengan gerakan lain seperti tangkisan dan gerakan puntiran (Menangkap dan memutar). Sabetan bisa dilakukan bersama dengan gerakan menangkis serangan lawan. Sabetan juga bisa disusul dengan gerakan melumpuhkan lawan, misalnya sabetan ke arah leher yang diikuti dengan menangkap dan memutar tengkuk lawan. Hal ini dilakukan untuk melumpuhkan lawan secara singkat.

  Teknik sabetan sering digunakan dalam jurus tae kwon do (Poomsae) namun tidak digunakan dalam kompetisi pertarungan (Kyoruki). Pertandingan Jurus tae kwon do dilakukan dengan mempertunjukkan keindahan dan kekuatan jurus tanpa dikenakan pada lawan, sedangkan Kompetisi pertarungan dilakukan dengan mempertemukan 2 atlet. Dari sini terlihat bahwa teknik sabetan merupakan teknik serangan spesial yang dapat berakibat fatal jika digunakan secara sembarangan. Oleh karena itu, dalam kompetisi pertarungan teknik sabetan tidak digunakan karena bisa mengakibatkan cedera serius bagi lawan bertanding.


Baca juga :

Gerakan Pukulan dalam Tae Kwon Do

  Pukulan dalam tae kwon do dikenal dengan istilah Jireugi. Pukulan dilakukan menggunakan tangan dengan posisi menggenggam penuh. Jari telunjuk sampai jari kelingking dilipat ke arah dalam telapak tangan dan ibu jari mengunci posisi empat jari ini. Proses membentuk kepalan tangan penuh ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:



  Pukulan dapat mentransfer kekuatan yang besar bila kepalan tangan, pergelangan tangan, siku, dan bahu dalam posisi sejajar. Jika tidak, kekuatan pukulan akan berkurang bahkan dapat beresiko mencederai titik-titik tersebut. Oleh karena itu, diperlukan contoh-contoh bentuk pukulan yang baik dan juga yang kurang baik sebagai berikut:


Contoh Gerakan Pukulan yang Baik



Contoh Gerakan Pukulan yang Kurang Baik


  Gerakan pukulan yang baik perlu didukung pergerakan tubuh yang baik pula. Cara pengambilan pukulan yang benar adalah dengan menempatkan kepalan tangan di samping tubuh, tepatnya di atas pinggang. Proses pengambilan awalan (ancang-ancang) dilakukan dengan memutar pinggang ke arah belakang kemudian mendorongnya ke arah depan menuju sasaran pukulan. Dalam tae kwon do, pukulan mengadopsi prinsip kerja peluru yaitu mendorong ke depan sambil melakukan gerakan putaran (twist). Hal ini dilakukan untuk memperoleh daya hancur yang dahsyat dari pukulan tersebut. 

Berdasarkan pada arah sasarannya, pukulan dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Pukulan ke arah bawah  (Arae Jireugi)
2. Pukulan ke arah tengah (Momtong Jireugi)
3. Pukulan ke arah atas     (Eolgol Jireugi)

Monday, 4 August 2014

Gerakan Tangkisan dalam Tae Kwon Do

  Tangkisan dalam tae kwon do dikenal dengan istilah Makki. Tangkisan dapat dilakukan menggunakan lengan tangan, Pisau Tangan, bahkan dengan kaki atau yang sering dikenal dengan blocking. Khusus untuk blocking dengan kaki pada pertarungan (Kyoruki) termasuk dalam kriteria pelanggaran. Contoh tangkisan ditunjukkan pada gambar sebagai berikut: (TAMPAK SAMPING DAN DEPAN)


  Tangkisan melindungi area vital pada tubuh yang menjadi Sasaran serangan. Sebagai contoh, Tangkisan atas melindungi arah sasaran atas yaitu area kepala atau secara khusus melindungi mata, dahi, pelipis, hidung, mulut, dan organ vital lain di area kepala. Pada gambar di atas terlihat bahwa lengan tangan melindungi area kepala dari serangan ke arah atas.
  Gerakan tangkisan yang baik perlu didukung pergerakan tubuh yang baik pula. Cara pengambilan tangkisan yang benar adalah dengan menempatkan kepalan tangan di samping tubuh (posisi awal). Proses pengambilan awalan (ancang-ancang) dilakukan dengan memutar pinggang ke arah yang berlawanan dengan sasaran tangkisan. Sama seperti gerakan pukulan, tangkisan juga mengadopsi prinsip kerja peluru yaitu bergerak sambil melakukan gerakan putaran (twist). Hal ini dilakukan untuk memperoleh kekuatan yang cukup untuk mengalihkan arah serangan yang datang. Selain itu, gerakan putaran juga akan mengurangi benturan yang terjadi pada lengan yang digunakan untuk menangkis sehingga resiko cedera bisa dikurangi.

Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan gerakan tangkisan ke arah atas dalam tae kwon do.


Berdasarkan pada arah sasarannya, tangkisan dibagi menjadi tiga yaitu:

  1. Tangkisan ke arah bawah  (Arae Makki)
  2. Tangkisan ke arah tengah (Momtong Makki)
  3. Tangkisan ke arah atas     (Eolgol Makki)


  Selain arah sasaran, dalam melakukan tangkisan perlu juga mempertimbangkan arah datangnya serangan. Hal ini akan mempengaruhi ke arah mana tangkisan akan menyapu serangan yang datang. Berdasarkan arah pengalihan serangan maka tangkisan dibagi menjadi 2 yaitu:

  1. Tangkisan dengan arah sapuan ke sisi "DALAM" tubuh (An Makki)
  2. Tangkisan dengan arah sapuan ke sisi "LUAR" tubuh (Bakkat Makki)

  An Makki dilakukan dengan awalan dari sisi luar tubuh menuju ke sisi dalam tubuh, sedangkan Bakkat Makki dilakukan dengan awalan dari sisi dalam tubuh menuju ke sisi luar tubuh. Tentunya, tangkisan ini akan menjadi lebih efektif jika diikuti dengan gerakan tubuh untuk menghindar dari serangan yang datang.

Tingkatan dalam Tae Kwon Do

    Tingkatan dalam tae kwon do dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu Tingkatan Geup dan Tingkatan Dan. Tingkatan Geup adalah tingkatan dalam tae kwon do sebelum seorang anggota (taekwondoin) mencapai sabuk hitam. Sedangkan tingkatan Dan adalah tingkatan dalam tae kwon do setelah seorang anggota mencapai sabuk hitam. Pada tingkatan Dan, seorang taekwondoin senior yang sudah berumur 17 tahun bisa dikategorikan sebagi seorang pelatih (sabeum).

Tingkatan Geup dalam tae kwon do dibagi menjadi 10 tingkat yaitu:

1. Geup X menyandang sabuk putih
2. Geup IX menyandang sabuk kuning
3. Geup VIII menyandang sabuk kuning strip
4. Geup VII menyandang sabuk hijau
5. Geup VI menyandang sabuk hijau strip
6. Geup V menyandang sabuk biru
7. Geup IV menyandang sabuk biru strip
8. Geup III menyandang sabuk merah
9. Geup II menyandang sabuk merah strip I
10. Geup I menyandang sabuk merah strip II

  Pada tingkatan sabuk awal (beginner) yaitu Geup X sampai Geup VIII, materi yang dilatihkan adalah gerakan dasar, kedisiplinan, dan latihan fisik. Khusus untuk Geup VIII mulai diberikan materi jurus (Poomsae) yaitu jurus pertama (Il Jang Tae Geuk).
  Pada tingkatan sabuk menengah (intermediet) yaitu Geup VII sampai Geup IV, materi yang dilatihkan adalah kelanjutan dari materi di sabuk awal dan ditambahkan materi pertarungan (Kyoruki) dan beladiri praktis (Hosinsul).
  Pada tingkatan sabuk lanjutan (advanced) yaitu Geup III sampai I, materi yang dilatihkan adalah pengembangan seluruh materi Geup sebagai persiapan memasuki tingkatan Dan. Keseluruhan jurus yang harus dikuasai hingga Geup I adalah sebanyak 8 jurus.

  Tingkatan Dan dalam tae kwon do dimulai dari Dan I dan secara internasional tingkatan Dan tertinggi yang sudah ada hingga saat ini adalah Dan IX, atau bahkan yang sudah mulai berlatih pada usia dini bisa mencapai Dan X. Pengakuan tingkatan Dan diakui secara resmi dan global di seluruh dunia melalui sertifikasi yang diterbitkan oleh Kukkiwon. Kukkiwon adalah pusat tae kwon do dunia yang berada di korea selatan.


Sunday, 3 August 2014

Arah Sasaran dalam Tae Kwon Do

  Arah sasaran sebuah serangan adalah titik-titik yang vital dalam tubuh manusia. Hal ini berlaku pula untuk gerakan-gerakan perlindungan, pastilah ditujukan untuk area-area tubuh yang rawan. Oleh karena itu, seorang taekwondoin (sebutan untuk anggota tae kwon do) wajib mengetahui area-area ini. Arah sasaran dalam tae kwon do dibagi menjadi tiga area yaitu:
   1. Arah sasaran bawah (Arae)
   2. Arah sasaran tengah (Momtong)
   3. Arah sasaran atas (Eolgol)

  Arah sasaran bawah berada di bawah pusar yang merupakan pusat energi dan titik keseimbangan tubuh manusia. Secara geometri, jika tubuh manusia digambarkan dan dibagi dua secara vertikal dan horisontal maka titik ini adalah titik potong yang menjadi koordinat pusat tubuh manusia. Untuk gerakan perlindungan, tangkisan yang dilakukan akan melindungi area bawah ini agar terhindar dari serangan lawan.
Arah sasaran bawah ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:




  Arah sasaran tengah berada di ulu hati yang berada di bagian tengah-bawah tulang dada manusia. Titik ini merupakan area rawan yang tidak terlindungi oleh tulang dada dan rusuk sehingga akan sangat berbahaya jika area ini mendapatkan serangan. Untuk gerakan perlindungan, tangkisan yang dilakukan akan melindungi area tengah ini baik dari sisi dalam maupun luar tubuh. Arah sasaran tengah ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:



  Arah sasaran atas berada di bawah hidung dan di atas bibir. Pada area ini terdapat titik-titik syaraf yang akan mengirim sinyal langsung ke otak. Tentu saja, jika terkena serangan pada area ini maka keseimbangan, pandangan, dan konsentrasi manusia akan terganggu. Untuk gerakan perlindungan, tangkisan yang dilakukan akan melindungi area atas ini termasuk area kepala secara lebih menyeluruh. Arah sasaran tengah ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:



  Selain 3 titik vital yang sudah diuraikan sebelumnya, masih terdapat titik-titik lain di area bawah, tengah, dan atas dari tubuh manusia yang berbahaya jika terkena serangan. Beberapa titik vital lain di tubuh manusia antara lain; Kemaluan, Tulang Rusuk, Leher, Mata, dan pelipis. Ketepatan serangan pada area berbahaya akan meningkatkan efektifitas serangan. Kemampuan ini hanya bisa didapatkan dengan latihan secara rutin dan berkesinambungan dengan konsentrasi yang baik dan semangat pantang menyerah.


Baca juga :
Contoh Gerakan ke Arah Bawah